Apa itu Leverage?



Leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi imbal hasil (return) dari sebuah investasi. Leverage dalam forex biasanya ditampilkan dalam bentuk proporsi tertentu, misalnya 1:25, 1:50, 1:100, 1:200, 1:1000, dan seterusnya. Proporsi ini menyiratkan seberapa besar modal (margin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan dana pinjaman tertentu dalam bertrading. Oleh karena itu, topik leverage wajib dipelajari oleh siapapun yang ingin mulai trading forex.







Aplikasi Leverage dalam Forex

Semua broker menyediakan fasilitas leverage untuk trading forex. Namun, jumlah leverage maksimum yang diberikan akan berbeda-beda. Ada broker yang hanya menyediakan leverage hingga 1:25, tetapi ada pula broker yang mampu menawarkan leverage hingga 1:1000 atau bahkan lebih besar lagi. Bagi trader forex, semakin besar leverage, maka semakin besar pula daya modal untuk trading.

Sebagai contoh, misalnya apabila broker A menyediakan leverage 1:100, maka trader hanya perlu menyediakan dana sebesar 1 dolar untuk bisa bertrading senilai 100 dolar di broker A. Jika trader ternyata punya dana 50 dolar, berarti ia bisa bertrading senilai 5000 dolar di broker A.




Contoh yang lain, apabila broker B menyediakan leverage 1:200, maka trader bermodal 1 dolar tadi akan bisa trading seolah-olah ia memiliki dana sebesar 200 dolar. Trader bermodal 50 dolar tadi juga akan mampu bertrading seolah-olah ia memiliki dana sebesar 10,000 dolar.

Dari mana didapat selisih antara modal asal trader dengan daya modal setelah didongkrak leverage tadi? Besaran itu dapat dianggap sebagai dana pinjaman dari broker bagi para trader. Namun, pinjaman ini tidak dikenakan bunga seperti layaknya pinjaman bank. Pinjaman itu juga tidak bisa ditarik tunai, melainkan hanya dapat digunakan untuk trading forex di broker itu saja. Pinjaman juga hanya bisa diperoleh setelah trader menyetorkan sejumlah dana (modal) sebagai margin.
Leverage dan Margin

Leverage dalam forex berhubungan erat dengan konsep “margin”. Apa itu margin? Margin adalah jumlah uang yang harus ada dalam saldo akun kita di broker forex, sebagai jaminan agar kita bisa bertrading dengan dana yang di-leverage. Dalam contoh leverage 1:100 misalnya, kita butuh “margin” 1 dolar agar bisa bertrading senilai 100 dolar. Jika uang 1 dolar itu kita tarik atau habis karena suatu alasan, maka kita tidak bisa bertrading lagi karena terkena Margin Call.

Margin berlawanan dengan leverage yang ditulis dalam bentuk perbandingan. Syarat margin broker biasanya ditulis dalam bentuk persentase, misalnya 0.5%, 1%, 2%, dan seterusnya. Contoh: jika leverage maksimal adalah 1:100, maka itu berarti margin yang dipersyaratkan broker adalah 1%.

Itulah penjelasan dasar tentang apa itu leverage. Leverage dan margin bukan hanya ada dalam forex, melainkan juga ada di pasar saham, pasar futures, dan lain sebagainya. Namun, leverage di pasar selain forex biasanya sangat kecil, hanya berkisar antara 1:2 hingga 1:20. Hanya leverage di pasar forex saja yang bisa mencapai 1:100 atau bahkan 1:1000. Perdagangan dengan leverage sering juga disebut sebagai “margin trading”.

Dengan adanya leverage, lebih banyak trader bisa ikut bermain di pasar forex. Dahulu, orang yang bisa main forex hanya para jutawan dan miliuner yang mampu menyetorkan modal besar, karena belum ada fasilitas leverage. Sekarang, siapa saja bisa main forex dengan modal kecil ataupun besar, asalkan dapat memenuhi syarat margin untuk memanfaatkan leverage yang sesuai.

Secara tidak langsung, leverage adalah faktor penting yang dapat memperkecil persyaratan modal untuk ikut bermain forex, sekaligus memperbesar kemampuan dana yang telah dimiliki oleh trader untuk digunakan bertransaksi forex. Dengan demikian, leverage adalah salah satu hal dasar yang penting diketahui dalam belajar forex.
Risiko Leverage dalam Forex

Setelah membaca pengertian dan contoh leverage di atas, Anda kemungkinan berpikir bahwa kita bisa memanfaatkan leverage paling besar untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dalam trading forex. Namun, ini adalah opini keliru. Ada dua risiko leverage yang harus diketahui oleh semua trader, yaitu:

1. Leverage Semakin Besar, Maka Makin Sulit Profit

Semakin besar leverage, maka justru akan makin sulit pula bagi Anda untuk menghimpun keuntungan dari trading forex. Mengapa demikian? Ingat, modal awal Anda untuk trading tadi telah diperbesar dengan leverage. Selaras dengan itu, profit yang diperoleh juga akan disesuaikan secara proporsional dengan leverage.

Semakin besar leverage yang digunakan, maka nilai keuntungan riil yang Anda peroleh akan semakin rendah. Keuntungan pips dari satu transaksi boleh jadi kelihatannya banyak, tetapi konversi nilai pips menjadi Dolar AS akan menjadi rendah. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menggunakan leverage yang sedang-sedang saja.

2. Leverage Makin Besar, Beban Psikologis Bertambah

Seiring makin besarnya dana yang bisa ditradingkan, maka diharapkan makin besar pula potensi profit yang bisa didapat trader. Akan tetapi, dalam dunia investasi keuangan berlaku “high return, high risk” (makin besar (peluang) return, makin besar (pula) risiko-nya), termasuk dalam penggunaan leverage.

Trading dengan dana yang sudah di-leverage bisa mengaburkan perhitungan loss dan profit kita. Pasalnya, saat kita selesai bertrading, maka dana leverage itu akan ditarik pula secara proporsional dengan perhitungan profit dan loss-nya. Jika kita tidak memahami ini, maka bisa-bisa kaget dan bertanya-tanya saat menghadapi jumlah profit yang lebih rendah atau loss yang lebih tinggi dari perkiraan.

Dengan kata lain, meskipun leverage merupakan suatu fitur yang menguntungkan bagi trader, tetapi ada risikonya. Yaitu, kerugian yang dialami saat trading menggunakan leverage bisa jadi lebih besar dibanding apa yang bisa ditanggung trader. Situasi tidak terkendali bisa terjadi apabila Anda menggunakan leverage terlalu besar seperti 1:1000 atau 1:2000.
Berapa Pilihan Leverage yang Ideal?

Broker forex biasanya hanya menentukan maksimum leverage tertinggi saja. Artinya, Anda dapat memilih leverage lebih rendah. Apabila broker forex menawarkan leverage hingga 1:1000, maka tak lantas berarti Anda harus memilih leverage sebesar 1:1000. Anda tetap bisa memilih leverage 1:100, 1:200, atau jumlah lain yang lebih rendah dari 1:1000. Sederhana sekali, bukan!?

Trader forex pemula seringkali tak memahami konsep leverage, sehingga sekedar mengikuti tuntunan broker saja. Padahal, tuntunan broker belum tentu tepat. Sebaiknya, trader pemula memilih leverage maksimum sebesar 1:100 saja. Mengapa demikian? Karena hitung-hitungan proporsi modal, profit, dan loss akan lebih sederhana ketika Anda memilih leverage dalam angka bulat seperti 1:100. Leverage 1:100 juga memungkinkan Anda untuk trading dengan modal (margin) cukup rendah, tanpa kesulitan besar untuk mengumpulkan keuntungan kelak.

Trader forex berpengalaman bisa jadi memilih leverage lebih rendah, sekitar 1:20 atau 1:50. Mereka memiliki sistem trading forex teruji dan sudah mengantongi lebih banyak pengalaman, sehingga memahami risiko leverage dan ingin bisa menghimpun profit lebih cepat. Mereka juga umumnya mampu menyediakan modal (margin) lebih besar untuk trading, sehingga tak membutuhkan leverage yang terlalu besar.

Komentar